bisnis angkutan barang

Sebuah mobil pick up harganya tidak terlalu mahal, namun dengan memilki mobil pick up kita bisa memanfaatkannya untuk menjalankan usaha transportasi barang.

Harga mobil pick up baru berkisar sekitar Rp. 100 juta, sedangkan jika bekas dibawah 5 tahun pakai berkisar Rp. 70 juta. Saat ini mobil pick up semakin banyak jenis dan ukurannya, beberapa merk terkenal yang umumnya digunakan untuk usaha jenis ini antara lain : Mitsubishi T12 SS Pick Up, Suzuki Carry 1.50 Pick Up, Daihatsu Granmax 1.50 Pick Up, Suzuki APV Pick Up, Toyota Kijang Pick Up, dll. Jenis bak (tempat barang) juga berbagai jenis; misalnya Flat Deck, Standard, Jumbo, dll. Jika kita memilih mobil pick up kita harus menentukan dahulu tujuan pengunaannya untuk transportasi jenis barangnya.

Perijinan untuk usaha transportasi barang dengan mobil pick up tidak terlalu kompleks seperti angkutan kota untuk penumpang orang. Kita hanya tinggal memilki mobil pick up atau mobil bak dilanjutkan dengan memilki BPKB dan STNK yang aktif, kemudian selanjutnya datang ke Dinas LLAJR untuk mengurus perijinan KIR maka kita sudah memiliki ijin untuk angkutan barang.

Pangsa pasar untuk transportasi barang dengan menggunakan mobil pick up sangat banyak dan terbuka lebar, misalnya saja : angkutan furniture, angkutan sayuran sekitar pasar tradisional, angkutan bahan bangunan, angkutan pindah rumah, angkutan hasil bumi dari desa ke kota, angkutan hasil laut dan perikanan, dll. Pasar yang cukup menjanjikan adalah angkutan hasil bumi, saat ini banyak hasil bumi dari desa yang dipasarkan ke kota kota; dan di desa tidak begitu banyak mobil pick up yang tersedia. Misalnya saja transportasi untuk kelapa, beras, pisang, cabe merah, bawang, cengkeh, dll.

Pasar lain yang bias dimasuki adalah sektor industri kecil dan menengah, produk UKM ketika dipasarkan atau dikirim ke pemesan membutuhkan transportasi. Angkutan untuk tahu dan tempe, angkutan untuk berbagai jenis kerajinan UKM, angkutan konveksi, dll. Bahkan dalam beberapa kasus industry UKM berlangganan angkutan barang dengan jadwal yang telah ditentukan.

Berbagai strategi pemasaran untuk transportasi barang dengan mobil pick up bisa diterapkan; antara lain adalah dengan memperkenalkan usaha transportasi yang dimilki ke sumber atau pemilik barang. Kita bisa memberikan nomor telepon yang sifatnya hot line dan dapat dihubungi setiap saat, dan siap dengan dengan pelayanannya. Kita bisa menitipkan nomor telepon ke toko furniture, ke distributor hasil bumi, para pedagang di pasar tradisional, dll.

Dalam pelaksanaan pengelolaan dibutuhkan sopir mobil pick up, kemudian teknisi pemelihara mobil, dan manajemen untuk pengelolaan order dan pembayaran. Sebaiknya tidak menyerahkan manajemen ke sopir karena akan membuka peluang berb agai penyimpangan. Sopir adalah sopir tugasnya adalah mengendarai mobil pick up ketempat tujuan; jangan diberi kesempatan untuk menerima pembayaran dan mencari peluang order. Beberapa usaha jenis ini hancur dan tidak berkembang karena kesalahan dalam pengelolaan order dan pembayaran. Sopir biasanya mengeluh tentang kendaraan yang diikuti dengan penggantian suku cadang atau ada suatu konspirasi dengan bengkel. Hal seperti ini bisa disiasati dengan memperkejakan pemeliharaan kendaraan yang dapat dipercaya. Kadang kadang sopir juga akan mencari peluang uang berlebih dengan cara memuat barang berlebihan (overload), atau beralasan tentang pungutan di jalan raya.

Jika pengelolaan diupayakan dengan baik dan berupaya untuk mengtasi setiap permasalahan yang muncul dengan bijak, maka usaha transportasi barang dengan mobil pick up ckup menjanjikan keuntungan. Jangan lupa bahwa mobil bergerak di jalan raya yang sewak waku bisa saja mengalami kecelakaan yang tidak diinginkan. Kecelakaan bisa berakibat kepada manusianya, kendaraan, serta barang yang diangkut. Untuk mengatasi hal ini agar disiasati dengan asuransi. Asuransi kendaraan, asuransi sopir melalui Jasa Raharja (biasanya pada saat pembuatan SIM), beberapa jenis barang yang diangkut mungkin perlu diasuransikan; misalnya barang yang sifatnya eksklusif. Kita juga perlu memperhatikan bahwa kendaraan mengalami penyusutan dan biasanya setiap 5 tahun membutuhkan peremajaan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "bisnis angkutan barang"